2/11/2015

Failed.

Assalammualaikum minna-chan!!! hisashiburiiiii >_<  nee, nani shiteru no?
minna-chan, kali ini aku mau cerita soal kejadian hari ini. boleh yaaa boleeh ~~ T^T
minna-chan...... tadi itu... aku bener-bener gak sengaja membantah orang tua. habisnya aku gak tahan tadi, karena nama keluargaku jadi dibawa-bawa segala. aku gak suka minna-chan... tapi aku nyesel dan aku takut dosa karena udah jahat.


jadi... tadi itu, aku jalan kaki sama temanku ke halte busway petojo. habis itu, karena kebiasaan aku kalau kehujanan itu pasti laper, akhirnya aku ngajak temanku itu membeli gorengan. sesampainya disana aku bilang:
"bang..... gorengaaan" /dengan suara ceria
tapi tuh anehnya abangnya itu gak nengok, mungkin karena dia gak dengar. akhirnya aku panggil dia lagi, masih dengan suara ceria. sampai tiga kali aku manggil dia, dan dia gak nengok-nengok, akhirnya dia nengok juga. tiba-tiba tangan dia bergerak. gerakan tangannya itu kayak gerakan orang yang nyuruh orang lain sambil bilang "sini sini.."
ternyata abangnya itu nyuruh aku ngambil gorengan nya sendiri. aku bingung, kok ada ya tukang gorengan yang kayak raja, pelanggannya malah jadi budak. tapi aku tetep diam aja, aku positive thinking dan bilang sama diri aku sendiri di dalam hati, "ah, biarin aja deh, mungkin abangnya capek dan sibuk". pas mau ngambil gorengan, aku kesusahan ngambil gorengan itu, selain gak biasa memegang penjepit gorengan, aku juga kesusahan karena lagi memegang payung, apalagi kan tadi itu hujan. tiba-tiba abangnya bilang gini ke aku, gak tau salah aku apa, gak tau dosa aku apa, pokoknya aku gak ngerti sama omongan dia yang menurut aku nyakitin.
"halah... ngambil gorengan kayak gitu aja gak bisa, dasar orang kaya!"
gak tau kenapa mendengar ucapan yang jelek kayak gitu, aku langsung sakit hati. aku bener-bener udah sabar banget, tapi aku ngerasa kalau dia tuh udah bawa-bawa keluarga aku, dan aku paling gak suka sama orang yang sok tau, semena-mena, gak tau apa-apa tapi merasa tau dan dengan enaknya dia bilang kalau aku ini orang kaya.


awalnya aku mencoba diam aja, tapi tiba-tiba aku jadi kesakitan sendiri inget keluarga aku. selesai mengambil gorengan dan membayar gorengan itu, aku langsung bilang sama dia.
"ooh iya bang, saya bukan orang kaya!"
abangnya itu keliatan kaget pas aku bilang gitu, kayaknya temen aku juga ikutan kaget, karena mungkin baru kali pertamanya dia ngeliat aku berani melawan orang lain, apalagi orangnya itu sudah tua. terus abangnya ngomong sesuatu, cuma aku gak denger. akhirnya kalimat terakhir yang aku bilang ke dia "gak semua orang yang sekolah itu kaya!"
habis itu, aku langsung pergi sama temanku, dia bilang kalau aku itu hebat, dia bilang kalau dia jadi aku, dia akan diam aja dan bakalan gak jadi beli gorengan itu. gak tau kenapa inget omongan tukang gorengan itu, aku jadi mau nangis sendiri, tangis aku itu tuh campur aduk. merasa bersalah karena melawan orang tua iya, merasa sakit karena dia bawa-bawa nama keluargaku yang gak salah apa-apa iya, rasanya gak ngerti harus bersikap kayak gimana. bayangkan jika kalian itu dituduh sebagai orang kaya padahal kalian itu orang yang bener-bener biasa atau berkecukupan atau mungkin malah bukan orang berada? aku gak habis pikir. gaji paun aku yang dibawah gaji tukang sapu jalanan, apa dia gak berpikir kalau akan ada orang yang sakit karena omongannya itu? kenapa dia bisa ngomong begitu? padahal aku yakin, dia itu orang yang berkecukupan, dia masih bisa kerja, masih bisa menafkahi keluarganya, masih sehat, apa dia gak bisa bersyukur dan melihat kebawah bahwa masih ada orang lain yang susah? apa dia gak tau kalau gak semua orang yang terlihat kaya ternyata bukan orang berada atau bahkan lebih susah dari dia?


aku gak mengerti pemikiran dia, tapi aku bersyukur, karena bukan orang lain yang dapat tuduhan kayak begitu. aku takut, kalau orang lain juga bakalan sakit karena omongan dia. ya Allah, aku gak nangis karena aku dikatain orang kaya yang gak bisa apa-apa, itu mungkin aku saat masih SD. tapi sekarang, aku sudah besar, aku tau beratnya kehidupan, tapi Alhamdulillah aku gak pernah merasa kurang seperti dia. aku cuma sakit karena mengingat keadaan keluargaku tidak seperti yang dibilang orang tua itu, keadaan keluargaku sangat biasa-biasa saja. ya Allah, maaf..... aku cuma berharap, semoga orang itu diberi pencerahan. agar dia tidak lagi berbicara seenaknya tanpa tau keadaan seseorang, juga tidak lagi mengeluh dan merasa paling miskin. buatlah dia merasa bahwa pintu rezeki-Mu tidak akan tertutup bagi siapapun yang berikhtiar, buatlah ia selalu bersyukur dan merasa qanaah, ya Allah.....

No comments:

Post a Comment